Senin, 19 September 2016

Metode penumbuhan tanaman dengan media air, metode ini hanya dapat diterapkan pada beberapa jenis tanaman saja, artinya tidak semua jenis tanaman bisa. Berbekal pada data pengalaman, jenisnya antara lain :
1. Tanaman sayuran
- Sawi, Pakcoy, Kangkung, Terong, Tomat, Cabai, Paprika, Kailan dsb

Contoh Hidroponik




Hidroponik yang berasal dari 2 suku kata ( hidro : air ) dan (phonus : tanaman)
sehingga hidroponik adalah tanaman yang di tumbuhkan dengan media tanam air 

Hidroponik terbagi atas beberapa metode jika ditinjau dari teknik rekayasa alirannya :

1. Metode Wick
2. Metode NFT (Nutrient Film Technique)
3. Metode DFT ( Deep Film Technique)
4. Metode Raft ( rakit apung)
5. Drip Irrigation


1. Metode wick ( wick system) 
Metode ini dikenal sebagai metode air statis yang mana akar tanaman dibantu sumbu (wick)
sistem memiliki beberapa keuntungan dan kerugian :
Keunggulan:
- Tidak membutuhkan listrik
- Penguapan air minimal
- Perawatan relative mudah
- Biaya investasi minimal
Kekurangan :
- Air dan pupuk tidak homogen ( larut sempurna) karena air tidak teraduk setiap saat
- Durasi penumbuhan cenderung lebih lama dari pada teknik hidroponik yang lain
- Jika sistem tidak tertutup rata, sering ditemukan jentik nyamuk
- Pengontrollan air bersifat individual (per unit bak)
Contoh Wick sistem






2. Metode NFT ( Nutrient Film Technique )

Metode populer dikalangan pembudidaya hidroponik karena akselerasi penumbuhan yang cepat 
pada tanaman, NFT mempunyai syarat kondisi yang ketat, seperti nilai debit aliran tertentu berkorelasi dengan spec dari pompa yang dipakai guna memenuhi asupan homogenitas nutrisi pada tanaman.

Keunggulan :
- Homogenitas nutrisi dan air terjaga dan merata
- Akselerasi pertumbuhan relatif lebih cepat
- Tidak terdapat jentik nyamuk karena air bersirkulasi continue
- Temperatur air dapat terkontrol dipadu sistem pendingin guna efektifitas pertumbuhan

Kekurangan :
- Ketergantungan supply listrik (untuk sistem pompa)
- Biaya investasi awal relatif tinggi


Minggu, 18 September 2016

Modul pelatihan panel surya 20 Wp

Sumber Daya Energi Baru Terbarukan  (EBT) antara lain :

1. PLTS Pembangkit Listrik Tenaga Surya  Solar cell / Panel surya
2. PLTB Pembangkit Listrik Tenaga Bayu Angin
3. PLTMH Pembangkit Listrik Tenaga Micro Hidro (Energi Potensial Air)
4. PLTT Pembangkit Listrik Tenaga Tidal (Arus Pasang Surut Laut)
5. Bio Ethanol  ( Minyak Nabati)
6. Energi Geothermal
7. Energi Gas Methane (Pengolahan Sampah)

Energi terbarukan solar cell atau yang lebih populer disebut panel surya , merupakan sumber energi yang dikonversi dari sell photon atau matahari.
Indonesia secara geografis merupakan negara yang dilewati oleh equator atau garis khatulistiwa, dimana cahaya matahari dengan optimal dan mudah didapat setiap harinya,,



Contoh penggunaan sistem EBT Panel surya :
1. Penerangan pada tambak / bagan terapung dan perikanan
2. Lampu penerang jalan umum (PJU)
3. Penerangan sarana umum yang tidak terjangkau jaringan listrik PLN
4. Power plan terpusat (komunal) untuk menerangi satu kawasan
5. Pompa di ladang
6. BTS tower komunikasi



Contoh modul pelatihan untuk installasi panel surya dengan kapasitas 20 wp (SHS) solar home sistem
modul  ini dibuat agar memudahkan para peserta pelatihan dalam praktek dan installasi.


Daftar nama komponen :

1. Charger controller
2. Aki kering 7 Ah
3. Lampu LED 2 buah @ 3 watt + Fitting dudukan
4. Terminal
5  Saklar on / off  model piano
6. Panel surya 20 Wp polycristalin
7. Papan kayu